image a) UTERUS

Proses involusi uteri:
Involusi Tinggi fundus Berat uterus
Plasenta lahir Sepusat 1.000 gr
7 hari (1 minggu) Pertengehan pusat dan simfisis 500-750gr
14 hari (2 minggu) Tak teraba 350-500gr
42 hari (minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50gr
56 hari (minggu) normal 50gr

Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil

Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gr.

– Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah pusat dengan berata uterus 750 gr.

– Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengan pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr

– Dua minggu post partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas simpisis dengan berat uterus 350 gr

– Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil dengan berat uterus 50 gr

b) Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia manjadi lebih menonjol.

Vagina dan lubang vagina pd awal nifas mrupakan suatu saluran yg luas brdinding tipis. Lama kelamaan luasnya berkurang tetapi jarang s_x kmbAli ke ukuran semula (nulipara).

Rugae timbul kmbali pd minggu ke-3, hymen brubah mnjadi karun kulae mitiformis yg mrupakan ciri khas dari wanita multipara.

c) Perubahan Pada Sistem Gastrointestinal

Kerapkali diperlukan waktu 3 – 4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari. Rasa sakit didaerah perineum dapat menghalangi keinginan ke belakang krna jahitan perinium.

Bagi wanita yg mngalami partus lama rentan trjadi ileus paralitikus : obstruksi ususakibat tdk adanya peristaltik usus.

d) Perubahan Pada Sistem Perkemihan

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam peratama.kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan.

Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 3-4 hari sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan memgalami penurunan yangmencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

e) Perubahan pada Sistem muskuloskletal

Ambulasi pada umumnya dimulai 4 – 8 jam post partum. Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi.

Ligamen2, difragnma pelvis yg meregang waktu kehamilan dan persalinan secara perlahan akan kembalik seperti semula.

Tdk jarang ligamentum yg menahan uterus mnjadi kendur n mnybabkan pralapsus uteri.

f) Perubahan pada Sistem Endokrin

– Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum. Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.

– Kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang.

– Oksitosin di sekresikan ke dalam kelnjar otak bagian belakang,, oksitoksin berperan dalam hal pelepasan plasenta, mempertahankan kontraksi rahim dan mencegah pendarahan.

– Isapan bayi akan merangsang sekresi hormon oksitosin

– Turunnya estrogen mrangsang pengeluaran prolaktin n brperan dalam pmbsaran payudara dan produksi ASI.

g) Perubahan pd TTV

Tekanan darah

◦ Hipertensi postpartum akan menghilang sendiri ½ bulan tanpa pengibatan jika tdk d sertai dgn pnyakit2 lainnya.

Nadi n Pernafasan

◦ Nadi brkisar 60-80 x/menit stlah prsalinan, jika nadi kurng dri 60 kmungkinan trjadi pndarahan berlebihan.

◦ Prnafasan akan sdikit lbih mningkat saat postpartum tpi akan kmbali normal.

Suhu

◦ Suhu wanita inpartu tdk lebih dri 37,2. ssdah partus dpt naik skitar 0,5 drajat dr keadaan normal ttapi tdk lebih dfri 8 drajat.

◦ Bila suhu lebih dri 38 drajat maka di curigai trdapat infeksi post partum.

h) Perubahan Pada Sistem Kardiovaskuler

Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen, volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.

Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus dicegah dengan penanganan yang cermat dan penekanan pada ambulasi dini.

i) Perubahan pd sisten hematologi

Leukositosis : mningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai 15.000 slama masa persalinan.

Leukosit akan tetap tinggi slama bbrapa hari pertama postpartum,

Jika partus lama, leuksit bs mencapai 25.000-30.000.

Hb, hematokrit, eritrosit, bervariasi pd awal persalinan.

Rincian : 200-500 ml hilang slama persalinan, 500-800 hilang slama seminggu prtama post partum, 500 hilang pd sisa masa niffas.

j) Perubahan pada Sistem integumen

  • Penurunan melanin umumnya setelam persalinan menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit
  • Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat estrogen menurun.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Ping your blog, website, or RSS feed for Free